Taman Sang Nabi - Kahlil Gibran
Judul: Taman Sang Nabi
Penulis: Kahlil Gibran
Penerbit: Pustaka Jaya, 1988
Isi: 67 Halaman (4 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan
Kahlil Gibran sosok sastrawan diaspora yang banyak menghabiskan hidupnya di Amerika ini sangatlah terkenal. Ia dilahirkan di Beshari, Lebanon 1883. Gibran dijuluki sebagai sastrawan diaspora yang paling masyhur dikalangan sastrawan Arab. Dan juga Gibran dikenal sebagai sebagai pelopor terbentuknya Madrasah Mahjar di Amerika; sebuah perkumpulan sastrawan yang berdiaspora.
Taman Sang Nabi merupakan salah satu dari karya terbaiknya yang ia hasilkan. Karya ini dalam buku terjemahan Indonesia kurang lebih mencakup 90an halaman saja, sebuah bacaan ringan yang sebenarnya isinya begitu dalam. Dalam karyanya tersebut ia menggambarkan sosok Sang Nabi yang sedang berinteraksi dengan 9 muridnya.
9 murid tersebut selalu mendampingi Sang Nabi dan menanyakan hal yang ia tidak ketahui kepadanya. Pertanyaan tersebut beragam, terkait kehidupan,kematian, ketuhanan dan kemanusiaan. Gibran menggambarkan sosok Sang Nabi tersebut dengan begitu dekat dan bersahaja dengan murid-muridnya. Jawaban dari pertanyaan yang diberikanpun penuh analogi, sehingga terkadang sulit dimengerti.
Karya Gibran tersebut taka ada bedanya dengan apa yang terkandung di dalam ilmu Tassawuf, Konfusius, Budhhisme dan semacamnya. Kalau di Indonesia karya ini setipe dengan Sastra Jendra Hayuningrat, yang ditokohkan oleh Resi Wisrawa dan Dewi Sukesi.
Dari karyanya tersebut, Sebuah jawaban Sang Nabi yang mendalam yang penulis suka dan menjadi favorit di dalam karyanya,-Taman Sang Nabi-ialah berbunyi sebagai berikut :
“Sahabat-sahabatku dan kekasihku, dalam perjalanan kalian akan berjumpa dengan orang-orang berkaki binatang, kepada mereka berikan sayap-sayap kalian. Jika kalian bertemu dengan orang-orang bertanduk, mahkotailah mereka dengan rangkaian daun salah. Bila berpapasan dengan orang-orang yang mempunyai cakar, berikanlah kelopak bunga untuk jari-jemarinya. Dan andaikan kalian bercakap dengan orang-orang yang lidahnya bercabang, berikan mereka madu untuk berkata-kata.
Penulis: Kahlil Gibran
Penerbit: Pustaka Jaya, 1988
Isi: 67 Halaman (4 MB)
Bahasa: Indonesia
Format: Ebook PDF Scan
Kahlil Gibran sosok sastrawan diaspora yang banyak menghabiskan hidupnya di Amerika ini sangatlah terkenal. Ia dilahirkan di Beshari, Lebanon 1883. Gibran dijuluki sebagai sastrawan diaspora yang paling masyhur dikalangan sastrawan Arab. Dan juga Gibran dikenal sebagai sebagai pelopor terbentuknya Madrasah Mahjar di Amerika; sebuah perkumpulan sastrawan yang berdiaspora.
Taman Sang Nabi merupakan salah satu dari karya terbaiknya yang ia hasilkan. Karya ini dalam buku terjemahan Indonesia kurang lebih mencakup 90an halaman saja, sebuah bacaan ringan yang sebenarnya isinya begitu dalam. Dalam karyanya tersebut ia menggambarkan sosok Sang Nabi yang sedang berinteraksi dengan 9 muridnya.
9 murid tersebut selalu mendampingi Sang Nabi dan menanyakan hal yang ia tidak ketahui kepadanya. Pertanyaan tersebut beragam, terkait kehidupan,kematian, ketuhanan dan kemanusiaan. Gibran menggambarkan sosok Sang Nabi tersebut dengan begitu dekat dan bersahaja dengan murid-muridnya. Jawaban dari pertanyaan yang diberikanpun penuh analogi, sehingga terkadang sulit dimengerti.
Karya Gibran tersebut taka ada bedanya dengan apa yang terkandung di dalam ilmu Tassawuf, Konfusius, Budhhisme dan semacamnya. Kalau di Indonesia karya ini setipe dengan Sastra Jendra Hayuningrat, yang ditokohkan oleh Resi Wisrawa dan Dewi Sukesi.
Dari karyanya tersebut, Sebuah jawaban Sang Nabi yang mendalam yang penulis suka dan menjadi favorit di dalam karyanya,-Taman Sang Nabi-ialah berbunyi sebagai berikut :
“Sahabat-sahabatku dan kekasihku, dalam perjalanan kalian akan berjumpa dengan orang-orang berkaki binatang, kepada mereka berikan sayap-sayap kalian. Jika kalian bertemu dengan orang-orang bertanduk, mahkotailah mereka dengan rangkaian daun salah. Bila berpapasan dengan orang-orang yang mempunyai cakar, berikanlah kelopak bunga untuk jari-jemarinya. Dan andaikan kalian bercakap dengan orang-orang yang lidahnya bercabang, berikan mereka madu untuk berkata-kata.