Entangled Pieties: Muslim-Christian Relations and Gendered Sociality in Java, Indonesia
Judul: Entangled Pieties: Muslim-Christian Relations and Gendered Sociality in Java, Indonesia
Penulis: En-Chieh Chao
Penerbit: Palgrave Macmillan, 2017
Tebal: 361 halaman (16 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook PDF
Buku ini mengeksplorasi kehidupan sosial perempuan Muslim dan minoritas Kristen di tengah gerakan Islam dan Kristen di Jawa perkotaan, Indonesia. Mengacu pada perspektif antropologis dan 14 bulan observasi partisipan antara tahun 2009 dan 2013 di kota Salatiga yang multiagama di Jawa, etnografi ini meneliti hubungan timbal balik antara kesalehan Islam, identitas Kristen, dan sosialisasi gender di masa kebangkitan agama yang beragam. Pertemuan baru antara berbagai bentuk kesalehan dan sosialitas adat di antara Muslim "moderat", Salafi puritan, Pentakosta yang terlahir kembali, Protestan, dan Katolik mengharuskan warga negara untuk merundingkan kembali berbagai interaksi sosial. En-Chieh Chao berpendapat bahwa kesalehan telah menjadi fenomena kompleks yang terjerat dengan sosialitas gender dan orang lain yang religius, daripada hasil yang telah ditentukan sebelumnya yang berasal dari tradisi keagamaan yang berdiri sendiri.
Penulis: En-Chieh Chao
Penerbit: Palgrave Macmillan, 2017
Tebal: 361 halaman (16 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook PDF
Buku ini mengeksplorasi kehidupan sosial perempuan Muslim dan minoritas Kristen di tengah gerakan Islam dan Kristen di Jawa perkotaan, Indonesia. Mengacu pada perspektif antropologis dan 14 bulan observasi partisipan antara tahun 2009 dan 2013 di kota Salatiga yang multiagama di Jawa, etnografi ini meneliti hubungan timbal balik antara kesalehan Islam, identitas Kristen, dan sosialisasi gender di masa kebangkitan agama yang beragam. Pertemuan baru antara berbagai bentuk kesalehan dan sosialitas adat di antara Muslim "moderat", Salafi puritan, Pentakosta yang terlahir kembali, Protestan, dan Katolik mengharuskan warga negara untuk merundingkan kembali berbagai interaksi sosial. En-Chieh Chao berpendapat bahwa kesalehan telah menjadi fenomena kompleks yang terjerat dengan sosialitas gender dan orang lain yang religius, daripada hasil yang telah ditentukan sebelumnya yang berasal dari tradisi keagamaan yang berdiri sendiri.