Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer
Judul: Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer
Penulis: Richard E. Palmer
Penerbit: Northwestern University Press, 1969
Isi: 304 Halaman (6 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook PDF
Hermeneutics memperkenalkan pembaca berbahasa Inggris pada bidang yang semakin penting dalam filsafat dan teologi kontemporer—hermeneutika, teori pemahaman, atau interpretasi. Hermeneutika berkaitan dengan karakter pemahaman, terutama yang berkaitan dengan penafsiran teks linguistik. Namun, hal ini lebih dari sekadar metodologi filologis, hingga pertanyaan mengenai filsafat bahasa, hakikat pemahaman sejarah, dan pada akhirnya akar penafsiran dalam pemahaman eksistensial.
Palmer pada prinsipnya memperlakukan konsepsi hermeneutika yang dikemukakan oleh Heidegger dan dikembangkan menjadi “hermeneutika filosofis” oleh Hans-Georg Gadamer. Dia memberikan tinjauan singkat bidang hermeneutika dengan mensurvei beberapa setengah lusin definisi alternatif dari istilah tersebut dan dengan memeriksa secara rinci kontribusi Friedrich Schleiermacher dan Wilhelm Dilthey. Dalam “Manifesto” yang mengakhiri bukunya, Palmer mengemukakan potensi pentingnya hermeneutika bagi interpretasi sastra.
Ketika konteks penafsiran ditekan hingga batasnya, hermeneutika menjadi analisis filosofis mengenai apa yang terlibat dalam setiap tindakan pemahaman. Dalam konteks ini, hermeneutika menjadi relevan tidak hanya pada disiplin humanistik, yang mana pemahaman linguistik dan historis sangat penting, namun juga pada bentuk penafsiran ilmiah, karena hermeneutika menegaskan prinsip-prinsip yang terlibat dalam setiap tindakan penafsiran.
Penulis: Richard E. Palmer
Penerbit: Northwestern University Press, 1969
Isi: 304 Halaman (6 MB)
Bahasa: Inggris
Format: Ebook PDF
Hermeneutics memperkenalkan pembaca berbahasa Inggris pada bidang yang semakin penting dalam filsafat dan teologi kontemporer—hermeneutika, teori pemahaman, atau interpretasi. Hermeneutika berkaitan dengan karakter pemahaman, terutama yang berkaitan dengan penafsiran teks linguistik. Namun, hal ini lebih dari sekadar metodologi filologis, hingga pertanyaan mengenai filsafat bahasa, hakikat pemahaman sejarah, dan pada akhirnya akar penafsiran dalam pemahaman eksistensial.
Palmer pada prinsipnya memperlakukan konsepsi hermeneutika yang dikemukakan oleh Heidegger dan dikembangkan menjadi “hermeneutika filosofis” oleh Hans-Georg Gadamer. Dia memberikan tinjauan singkat bidang hermeneutika dengan mensurvei beberapa setengah lusin definisi alternatif dari istilah tersebut dan dengan memeriksa secara rinci kontribusi Friedrich Schleiermacher dan Wilhelm Dilthey. Dalam “Manifesto” yang mengakhiri bukunya, Palmer mengemukakan potensi pentingnya hermeneutika bagi interpretasi sastra.
Ketika konteks penafsiran ditekan hingga batasnya, hermeneutika menjadi analisis filosofis mengenai apa yang terlibat dalam setiap tindakan pemahaman. Dalam konteks ini, hermeneutika menjadi relevan tidak hanya pada disiplin humanistik, yang mana pemahaman linguistik dan historis sangat penting, namun juga pada bentuk penafsiran ilmiah, karena hermeneutika menegaskan prinsip-prinsip yang terlibat dalam setiap tindakan penafsiran.